Teman Anda baru saja ditinggalkan kekasihnya dan dia sedih bukan main. Anda sebenarnya juga lebih senang mereka putus — tapi masalahnya teman Anda terlalu mencintai si pria itu. Dan saat dia tengah curhat sambil makan Häagen-Dazs, dia menceritakan rencananya mengadopsi kucing liar supaya dia tidak sendirian.
Apakah yang harus dilakukan seseorang ketika sahabatnya putus cinta? Sebelum mendorongnya mencari pacar baru atau menonton “The Notebook” sekali lagi, pertimbangkan yang boleh dan tidak boleh dilakukan ketika membantu teman yang baru putus.
Biarkan dia berduka. Harap maklum. Dia sudah membuat rencana ingin memiliki anak dengan pria itu. Jadi berikanlah dia waktu untuk bersedih.
Jangan perbolehkan dia memotong rambutnya, menato tubuhnya, atau berhubungan dengan pria sembarangan. Jangan.
Bergabunglah dengan pesta melepas kesedihannya. Sahabat yang baik bergabung dengan acara makan-makan melepas kesedihan dan berjanji untuk mengurangi berat badan bersama-sama... suatu hari nanti.
Jangan memberikan saran atau kalimat klise. Kecuali dia memang meminta nasihat Anda (dan meski dia memintanya, berhati-hatilah), simpan saja pendapat Anda di dalam hati. Dan tolong, hindari kalimat klise "Masih banyak ikan di laut/Memang sudah tidak ditakdirkan bersama/Cinta sejati pasti ada jalannya."
Membawa wine. Membawa wine apa pun yang Anda miliki. Jangan berlama-lama di toko, dia membutuhkan Anda sekarang!
Jangan hubungi si mantan. Saya ulangi, JANGAN menghubungi dia. Bahkan jika teman Anda memohon Anda untuk menghubungi si pria yang telah menghancurkan hatinya, tolak permintaan itu. Jangan mau terjebak dalam hubungan mereka.
Kumpul bareng teman-teman. Menghibur diri dengan menonton film sedih dan minum wine memang menyenangkan, tetapi hal-hal itu tidak akan menyembuhkan patah hati. Ajak dia berkumpul dengan teman-teman Anda dan cari pengalih perhatian dari sakit hati yang sehat. Wine dan Ryan Gosling masih tetap ada di sana ketika dia kembali ke rumah.
Jangan menjodohkan dia dengan pria lain. Entah sengaja atau tidak, jangan lakukan ini. Dia akan membuka hati untuk pria lain ketika dia siap.
Apakah yang harus dilakukan seseorang ketika sahabatnya putus cinta? Sebelum mendorongnya mencari pacar baru atau menonton “The Notebook” sekali lagi, pertimbangkan yang boleh dan tidak boleh dilakukan ketika membantu teman yang baru putus.
Biarkan dia berduka. Harap maklum. Dia sudah membuat rencana ingin memiliki anak dengan pria itu. Jadi berikanlah dia waktu untuk bersedih.
Jangan perbolehkan dia memotong rambutnya, menato tubuhnya, atau berhubungan dengan pria sembarangan. Jangan.
Bergabunglah dengan pesta melepas kesedihannya. Sahabat yang baik bergabung dengan acara makan-makan melepas kesedihan dan berjanji untuk mengurangi berat badan bersama-sama... suatu hari nanti.
Jangan memberikan saran atau kalimat klise. Kecuali dia memang meminta nasihat Anda (dan meski dia memintanya, berhati-hatilah), simpan saja pendapat Anda di dalam hati. Dan tolong, hindari kalimat klise "Masih banyak ikan di laut/Memang sudah tidak ditakdirkan bersama/Cinta sejati pasti ada jalannya."
Membawa wine. Membawa wine apa pun yang Anda miliki. Jangan berlama-lama di toko, dia membutuhkan Anda sekarang!
Jangan hubungi si mantan. Saya ulangi, JANGAN menghubungi dia. Bahkan jika teman Anda memohon Anda untuk menghubungi si pria yang telah menghancurkan hatinya, tolak permintaan itu. Jangan mau terjebak dalam hubungan mereka.
Kumpul bareng teman-teman. Menghibur diri dengan menonton film sedih dan minum wine memang menyenangkan, tetapi hal-hal itu tidak akan menyembuhkan patah hati. Ajak dia berkumpul dengan teman-teman Anda dan cari pengalih perhatian dari sakit hati yang sehat. Wine dan Ryan Gosling masih tetap ada di sana ketika dia kembali ke rumah.
Jangan menjodohkan dia dengan pria lain. Entah sengaja atau tidak, jangan lakukan ini. Dia akan membuka hati untuk pria lain ketika dia siap.
sumber : http://id.she.yahoo.com/8-cara-bantu-teman-lepas-kesedihan-ditinggal-pacar.html
Artikel Terkait
0 komentar:
Posting Komentar