Menurut mantan pelatih Sriwijaya FC dan Persija Jakarta ini, kekalahan Indonesia dari sang rival bebuyutan, Malaysia, disebabkan karena masih rapuhnya mental para Garuda Muda. RD sendiri membantah pasukannya tak melakukan persiapan adu penalti.
"Penalti, kami sudah latihan. Sejak semifinal, kami sudah melakukan latihan penalti. Tapi siap di latihan belum tentu di pertandingan juga siap," ujar RD dalam jumpa pers usai pertandingan.
"Karena untuk penalti, tidak hanya skill dan teknik saja, tapi juga mental. Saya harus paksa beberapa pemain ambil penalti. Awalnya saya sempat tawarkan pemain A dan B, tapi mereka menolak. Itu biasa, dan saya mengerti," beber RD.
"Sehingga saya cari dan paksa pemain yang siap. Awalnya hanya 3 pemain yang siap," tambah RD. Namun RD enggan menyebutkan pemain yang mengaku tak siap mengambil penalti itu.
Bertanding di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Indonesia unggul lebih dulu lewat gol Gunawan Dwi Cahyo pada menit ke-4. Namun Malaysia membalasnya lewat Omar Mohd Asrarudin menit 35. Dan Indonesia akhirnya harus menelan pil pahit setelah dikalahkan dalam drama adu penalti.
Sumber : http://belajar--ngeblog.blogspot.com
Artikel Terkait
0 komentar:
Posting Komentar