Adapun yang meriwayatkan hadis
dari beliau, diantara mereka adalah Abu Zanad, Wahhab bin Khaisan, Musa bin
Uqbah, Yasir bin Abu Hubaib, Yazid bin al-Had, ibnu Ujlan, ibnu ishaq, Walid
bin Katsir, Abdul Hamid bin Ja’far, Ubaidillah bin Abi Ja’far, ibnu Abi
Dza’bin dan Musa bin Ubaidah, Atha’ bi Khlmid dan Jama’ah.
Muhammad bin ‘Amr bin Atha’
wafat di madinah pada masa kekhlmifahan al-Walid bin Yazid, sedangkan ibn
Hibban berkata bahwa beliau itu wafat pada masa kekhlmifahan Hisyam. Namun
untuk mengkompromikan keduanya, mungkin kedua pendapat tersebut benar yaitu
bahwa Muhammad bin ‘Amr bin Atha’ wafat pada akhir masa kekhlmifahan Hisyam
yang merupakan awal dari masa kekhlmifahan Walid bin Yazid. Ibnu Hibban
menambahkan bahwa beliau itu berusia 83 tahun namun pendapat yang lain
menyatakan bahwa beliau wafat pada usia 90 tahun.
Adapun komentar ulama mengenai
kepribadian beliau adalah sebagai berikut :
Abu Musa dan AN-Nas’I berkata
bahwa beliau itu Tsiqah (terpercaya). Abu Khatim berkata “Dia
itu terpercaya lagi bagus hadisnya”. Abu al-Hasan bin al-Qathan al-Fasy berkata
bahwa beliau itu jujur, akan tetapi dalam suatu riwayat, yahya telah
mendhaifkan Muhammad bin ‘Amr bin Atha’ namun dalam riwayat yang lain pula
beliau (Yahya) juga telah men-tsiqah-kannya. [1]\
Artikel Terkait
0 komentar:
Posting Komentar