Dalam ucapannya , Teuku Faizasyah tidak setuju apabila keahlian para anak bangsa ini dilakukan untuk tujuan yang tidak baik. Dia malah meminta para hacker lokal membantu pemerintah agar tak lagi dengan mudah disadap.
"Apakah ada tindakan yang lebih positif, misalnya menyalurkan teknologi informasi mereka untuk memperkuat penangkal penyadapan. Jadi itu yang bisa dikontribusikan anak-anak muda yang baik di zaman era informasi teknologi," tegas dia.
Walaupun menyatakan ketidaksetujuannya, namun dia juga mengatakan bahwa pemerintah tidak dapat berbuat banyak atau melarang para hacker Indonesia terus gempur situs-situs Australia.
Ternyata, pernyataan Teuku Faizasyah tersebut mendapatkan tanggapan dari salah seorang dari kelompok peretas yang menamakan dirinya Indonesian Security Down Team .
Dalam pernyataannya, dia mengatakan, "Di sini kami melakukan demi Indonesia. NKRI harga mati. Ini adalah protes keras kami (kepada Australia), selagi Anda tutup mata."
Dia juga menuliskan bahwa lebih baik melakukan aksi serangan tersebut daripada harus menggunakan uang negara, memakan uang rakyat, pencucian uang atau juga hanya berkoar-koar di depan dan tidak jelas pada akhirnya.
Selain itu, dia juga menyarankan agar semua serangan lebih difokuskan untuk menyerbu situs-situs pemerintahan Australia bukan website umum atau milik perusahaan kecil atau perseorangan.
"Sekali lagi kami berharap (kepada semua hacker Indonesia) untuk tidak mendeface situs Australia secara random. Kita mencegah Cyber War Demi negara kita juga. Kalian yang sekarang masih mendeface situs .au secara random, tidak punya kerjaan, sok kuat, dan Sok Hebat! exploit yang kalian gunakan tidak ada apa2nya!!" di akhir tulisannya.
Artikel Terkait
0 komentar:
Posting Komentar